Berqurban Demi Rasa Cinta Kepada Allah

Berqurban-demi-rasa-cinta-kepada-Allah

 SAVE AS, Berqurban Demi Rasa Cinta Kepada Allah, Berawal dari Nabi Ibrahim As saat dikaruniai anak yang bernama Ismail, waktu itu Nabi Ibrahim sudah berumur 99 tahun dan Ismail dilahirkan dari rahim Siti hajar budaknya yang berasal dari mesir.

Berhubung sudah bertahun-tahun tidak dikaruniai anak, maka Nabi Ibrahim sangat sayang pada anaknya Ismail sehingga pada saat itu Nabi Ibrahim sempat melupakan rasa cintanya kepada Allah SWT, pada suatu malam Nabi Ibrahim menerima perintah dari Allah SWT lewat mimpi, dimana kalau memang Nabi Ibrahim masih mencintai Allah harus menyembelih anaknya Ismail.

Nabi Ibrahim sempat meragukan perintah itu, benarkah mimpi itu dari Allah atau dari syetan, berhari-hari Nabi Ibrahim termenung memikirkan mimpinya itu, tapi perintah yang lewat mimpi itu datang lagi hingga tiga kali, Akhirnya Nabi Ibrahim meyakini bahwa perintah itu memang dari Allah yang harus dilaksanakan.

Setelah berunding dengan anaknya, akhirnya Ismail bisa menerima untuk disembelih karena itu perintah dari Allah, Singkat cerita Nabi Ibrahim berniat menyembelih Ismail anaknya yang di sayangi. Ajaib saat Ismail disembelih Allah mengganti Ismail dengan domba dan Ismail selamat.

Dari sejarah singkat tersebut, Allah telah menguji seberapa besar cinta Nabi Ibrahim kepada Allah SWT dibandingkan Cintanya kepada anaknya, dan terbukti Nabi Ibrahim As memang nabi besar yang cintanya kepada Allah melebihi cintanya kepada apapun.

Perintah Qurban tersebut sampai saat ini dilaksanakan setiap tahunnya oleh umat Islam dengan menyembelih hewan ternak sesuai perintah yang ada di Alqur'an.

Pertanyaannya, sudahkah kita berqurban sesuai makna dari perintah tersebut?, jangan-jangan yang kita korbankan hanya sebagaian kecil dari kesenangan/kesayangan kita.

Nabi Ibrahim diperintah Allah berqurban untuk menyembelih anak kesayangannya, sudahkah kita menngorbankan kesenangan / kesayangan kita untuk membuktikan rasa cinta kepada Allah.

Kita umat Islam kalau ditanya cintakah kita kepada Allah, pasti jawabnya sangat cinta, coba lihat disana banyak orang mengaku cinta kepada Allah baru kehilangan sebagaian hartanya sudah mencak-mencak tidak karuan dan coba lihat banyak orang bersedih yang berlebihan saat ditinggal orang-orang yang disayangi.

Padahal sudah jelas Allah mengatakan bahwa anak,istri,saudaramu dan hartamu adalah titipan dariku, dan Allah mengatakan janganlah rasa cintamu kepada anakmu, kepada istrimu, kepada saudaramu atau kepada hartamu melebihi rasa cintamu kepadaku, tapi mengapa waktu orang-orang / harta yang kita sayangi diambil oleh Allah kita sedih bahkan marah.

Dan yang lebih celaka lagi banyak dari kita yang mengaku cinta kepada Allah tapi mencari kesenangan dengan jalan yang diharamkan oleh Allah

Jelas kita tidak bisa harus persis seperti Nabi Ibrahim, tapi paling tidak kita harus berusaha keras membuktikan bahwa kita memang mencintai Allah.

Sudah benarkah rasa cinta kita kepada kesenangan duniawi tidak melebihi rasa cinta kita kepada Allah 
Hanya hati nurani kita yang bisa menilai kebenaran tersebut.





# Terima kasih Anda telah membaca artikel yang berjudul Berqurban Demi Rasa Cinta Kepada Allah, semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar

Beri Komentar Dan Saran Untuk Membuat Blog Ini Lebih Baik Terimah Kasih.